Rabu, 14 November 2012

Hydrocephalus


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
      Kita mengenal “Hydrocephalus”sebagai suatu kelainan yang biasanya terjadi pada bayi, dan ditandai dengan membesarnya kepala melebihi ukuran normal. Dalam keadaan normal, tubuh memproduksi cairan otak (Cairan Serebro Spinal = CSS) dalam jumlah tertentu, untuk kemudian didistribusikan dalam ruang-ruang ventrikel otak, sampai akhirnya diserap kembali. Dalam keadaan dimana terdapat ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan kembali, terjadi penumpukan cairan otak di ventrikel (Renyta, S.Ked, 2007).
      Hydrocephalus dapat terjadi pada semua umur. Pada remaja dan dewasa lebih sering disebabkan oleh toksoplasmosis.Hydrocephalus infantil; 46% adalah akibat abnormalitas perkembangan otak, 50% karena perdarahan subaraknoid dan meningitis, dan kurang dari 4% akibat tumor fossa posterior (Darsono, 2005:211).
      Mengingat dampak dan gejala sisa yang ditimbulkan penyakit hydrocephalus yaitu berupa gangguan neurologis serta kecerdasan, mengalami retardasi mental sekitar 16% dari klien yang ditangani bahkan 7% penderita tidak dapat diselamatkan. Makaperlu kiranya klien dengan Hydrocephalus mendapat tindak lanjut jangka panjang dengan kelompok multidispline.

1.2  Tujuan
Untuk mengetahui secara menyeluruh tentang hydrocephalus
a.       Mengetahui definisi hydrocephalus
b.      Mengetahui anatomi dan fisiologi
c.       Mengetahui penyebab hydrocephalus
d.      Mengetahui tipe-tipe hydrosephalus
e.       Mendiagnose hydrocephalus



1.3  Identifikasi Masalah
      Dalam identifikasi masalah ini saya akan membahas tentang hydrosephalus,saya juga akan berusaha semaksimal mungkin berusaha memberikan penjelasan yang jelas dan menarik dari hydrosephalus.

1.4  Metode Penulisan
      Metode penulisan makalah berdasarkan pendeskripsian atau penjelasan mengenai hydrosephalus.























BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi                
            Hydrocephalus berasal dari bahasa Latin yaitu "Hydro" yang berarti "air" dan "Cephalus" yang berarti "kepala".Hydrocephalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel (Hassan, 2002).
            Pelebaran ventrikel ini akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan serebrospinal (Huttenlocher, 2002).
            Hydrocephalus selalu bersifat sekunder, sebagai akibat penyakit atau kerusakan otak.Adanya kelainan-kelainan tersebut menyebabkan kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun (Wiknjosastro, 2003).
            Hydrocephalus ialah keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospina (CSS) dengan atau pernah dengan tekanan intracranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirkan CSS.

2.2  Anatomi dan fisiologi
            Ruangan CSS mulai terbentuk pada minggu ke lima masa embrio, terdiri dari system ventrikel,systerna magna pada dasar otak dan ruang subaraknoid yang meliputi seluruh susunan saraf. CSS yang di bentuk dalam system ventrikel oleh pleksus koroidalis kembali kedalam peredaran darah melalui kapiler dalam piamater dan araknoid yang meliputi seluruh susunan saraf pusat (SSP). Hubungan antara system ventrikel dan ruang subaraknoid adalah melalui foramen magendie di median dan foramen Luschka di sebelah lateral vebtrikel IV.
     
            Aliran CSS yang normal ialah dari ventrikel melalui foramen monroi ke ventrikel III, dari tempat ini melalui saluran yang sempit akuaduktus Sylvii ke ventrikel IV dan melalui foramen Luschka dan magendie ke dalam ruang subaraknoid melalui system magna.

2.3 Tipe-tipe yang berbeda dari hydrocephalus
1.      Bawaan (congenital)
      Hydrocephalus mungkin dibawa sejak lahir atau diperoleh. Hydrocephalus congenital (sejak lahir) hadir pada kelahiran dan mungkin disebabkan oleh kejadian-kejadian atau pengaruh-pengaruh yang terjadi selama perkembangan janin, atau kelainan-kelainan genetik. Hydrocephalus yang diperoleh berkembang pada saat kelahiran atau suatu ketika setelahnya. Tipe hydrocephalus ini dapat mempengaruhi individu-individu dari semua umur dan mungkin disebabkan oleh luka atau penyakit.
2.      Hydrocephalus obstruktif atau non communicant
      hydrocephalus - terjadi ketika aliran dari CSF terhalang bersama dengan satu atau lebih dari jalan-jalan lintasan sempit yang menghubungkan ventricles. Dimana terdapat gangguan sirkulasi cairan serebro spinal dalam susunan ventrikel sendiri dan cairan tidak dapat mencapai ruang subarachnoid,missalnya cacad dalam akueduktus atau foramina ventrikel ke empat.
3.      Hydrocephalus komunikan
      Hydrocephalus komunikan terjadi ketika aliran dari CSF terhalang setelah ia keluar dari ventricles. Bentuk ini disebut communicating karena CSF masih dapat mengalir antara ventricles, yang tetap terbuka sehingga cairan ventrikel mampu untuk bergerak bebas kedalam ruang subarachnoid spinal.     




Ø  Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan anak ialah:
1.      Kelainan bawaan
a.       Stenosis akuaduktus sylvii
Merupakan penyebab yang terbanyak dari hydrocephalus bayi dan anak (60-90%). Akuaduktus dapat merupakan saluran buntu sama sekali atau abnormal lebih sempit dari biasa. Umumnya gejala hydrocephalus terlihat sejak lahir atau progresif dengan cepat pada bulan-bulan pertama setelah lahir.
b.      Spina bifida dan cranium bifida
Hydrocephalus pada kelainan ini biasa berhubungan dengan sindrom Arnold-chiari akibat tertariknya medulla spinalis dengan medula oblongata dan serebelum letaknya lebih rendah dan menutupi foramen magnum sehingga terjadi penyumbatan sebagian atau total.
c.       Sindrom Dandy-walker
Merupakan atresia congenital foramen luschka dan magendie dengan akibat hydrocephalus obstruktif dengan pelebaran system ventrikel terutama ventrikel IV yang dapat sedemiian besar rupanya sehingga merupaka suatu kista yang besar di daerah fosa posterior.
d.      Kista araknoid
Dapat terjadi congenital tetapi dapat juga timbul akibat trauma sekunder suatu hematoma.
e.       Anomaly pembuluh darah
Dalam kepustakaan di laporkan terjadinya hydrocephalus akibat aneurisma arterio-vena yang mengenai arteri serebralis posterior dengan vena galena atau sinus transversus dengan akibat obstruksi akuaduktus.


2.      Infeksi
Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen sehingga dapat terjadi oblitrasi ruangan subaraknoid. Pelebaran ventrikel pada masa akut meningitis purulenta terjadi bila aliran CSS terganggu oleh obstruksi mekanik eksudat purulen di akuduktus sylvii atau sisterna basalis. Lebih banyak hidrosefalus terdapat pasca meningitis. Pembesaran kepala dapat terjadi beberapa minggu sampai beberapa bulan sesudah sembuh dari meningitisnya. Secara patologis terlihat penebalan jaringan piamatet dan arakknoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain. Pada meningitis serosa tuberkulosa, perlekatan meningen terutama terdapat di daerah basal sekitar sisterna kiasnatika dan interpendunkularis, sedangkan pada meningitis purulenta lokalisasinya lebih tersebar.
3.      Neoplasma
Hidrosefalus oleh obstruksi mekanis yang dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS. Pengobatan dalam hal ini di tunjukkan kepada penyebabnya dan apabila tumor tidak mungkin di operasi, maka dapat di lakukan tindakkan paliatif dengan mengalirkan CSS melalui saluran buatan atau pirau. Pada anak yang terbanyak menyebabkan penyumbattan pentrikel IV atau akuaduktus sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari cerebellum, sedangkan penyumbattan bagian depan pentrikel III biasanya di sebabkan suatu kranio faringioma.
4.      Perdarahan
Telah banyak di buktikan bahwa perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbattan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri.




      Ada dua bentuk lain dari hydrocephalus yang tidak cocok dengan tepat kedalam kategori-kategori yang disebutkan diatas dan terutama mempengaruhi kaum dewasa:
1.      hydrocephalus ex-vacuo
     Hydrocephalus ex-vacuo terjadi ketika stroke atau luka traumatic menyebakan kerusakan pada otak. Pada kasus-kasus ini, jaringan otak mungkin benar-benar menyusut.
2.      normal pressure hydrocephalus (NPH).
      Normal pressure hydrocephalus dapat terjadi pada orang-orang pada segala umur,namun ia adalah paling umum diantara kaum tua. Ia mungkin berakibat dari subarachnoid hemorrhage, trauma kepala, infeksi, tumor, atau komplikasi-komplikasi dari operasi. Bagaimanapun, banyak orang-orang mengembangkan normal pressure hydrocephalus bahkan ketika tidak satupun dari faktor-faktor ini hadir untuk sebab-sebab yang tidak diketahui.

2.4  Penyebab Hydrocephalus
        Penyebab-penyebab dari hydrocephalus masih belum dimengerti dengan baik. Hydrocephalus mungkin berakibat dari kelainan-kelainan genetik yang diturunkan (seperti kerusakan genetik menyebabkan aqueductal stenosis) atau penyakit-penyakit perkembangan (seperti yang berhubungan dengan kerusakan-kerusakan tabung neural termasuk spina bifida dan encephalocele). Penyebab-penyebab yang mungkin lainnya termasuk komplikasi-komplikasi dari kelahiran premature seperti intraventricular hemorrhage, penyakit-penyakit seperti meningitis, tumor-tumor, luka kepala traumatic, atau subarachnoid hemorrhage, yang menghalangi jalan keluar dari CSF dari ventricles ke cisterns atau mengeliminasi jalan-jalan lintasan untuk CSF kedalam cistern

2.5  Gejala-gejala dari Hydrocephalus
      Gejala-gejala dari hydrocephalus bervariasi dengan umur, kemajuan penyakit, dan perbedaan-perbedaan individu dalam toleransi pada kondisi. Contohnya, kemampuan bayi untuk mengkompensasi tekanan CSF yang meningkat dan pembesaran dari ventricles berbeda dari kaum dewasa . Tengkorak bayi dapat meluas untuk mengakomodasi penambahan dari CSF karena sutures (sendi-sendi yang berserabut yang menghubungkan tulang-tulang dari tengkorak) masih belum merapat atau menutup.
       Pada masa kanak-kanak, indikasi yang paling jelas dari hydrocephalus adalah seringkali peningkatan yang cepat dalam lingkar kepala atau ukuran kepala yang besarnya tidak biasa. Gejala-gejala lain mungkin termasuk muntah, ngantuk, sifat lekas marah, penyimpangan yang menurun dari mata-mata (juga disebut "sunsetting"), dan seizures.
       Anak-anak yang lebih tua dan kaum dewasa mungkin mengalami gejala-gejala yang berbeda karena tengkorak-tengkorak mereka tidak dapat meluas untuk mengakomodasi penumbuhan dari CSF. Gejala-gejala mungkin termasuk sakit kepala diikuti oleh mual, muntah, papilledema (pembengkakan dari cakram optik yang adalah bagian dari syaraf optik), penglihatan yang kabur atau double, sunsetting dari mata-mata, persoalan-persoalan dengan keseimbangan, koordinasi yang buruk, gangguan gaya berjalan, tidak dapat menahan buang air kecil, kemajuan perkembangan yang melambat atau kehilangan, kelesuan, keadaan mengantuk, mudah lekas marah, atau perubahan-perubahan lain pada kepribadian atau kesadaran termasuk kehilangan memori.





       Gejala-gejala dari normal pressure hydrocephalus termasuk, persoalan-persoalan dengan berjalan, kontrol kandung kemih yang menjurus pada frekwensi kencing dan/atau ketidak tahanan untuk membuang air besar, dan gangguan mental yang progresif dan dementia. Individu dengan tipe hydrocephalus ini mungkin mempunyai perlambatan umum dari gerakan-gerakan atau mungkin mengeluh bahwa kaki-kakinya terasa "stuck." Karena beberapa dari gejala-gejala ini mungkin juga dialami pada penyakit-penyakit lain seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan penyakit Creutzfeldt-Jakob, normal pressure hydrocephalus seringkali secara tidak benar didiagnosa dan tidak pernah dirawat dengan benar.
                  Gejala-gejala yang digambarkan di bagian ini bertanggung jawab untuk kebanyakan cara-cara yang khas dimana hydrocephalus yang progresif menunjukan dirinya , namun adalah penting untuk mengingat bahwa gejala-gejala bervariasi secara signifikan dari orang ke orang berikutnya.

2.6  Mendiagnosa Hydrocephalus
           Hydrocephalus didiagnosa melalui evaluasi neurological klinis dan dengan menggunakan teknik-teknik pencitraan cranial seperti ultrasonography, computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), atau teknik-teknik pengamatan tekanan. Dokter memilih alat diagnostik yang tepat berdasarkan pada umur individu, presentasi klinis, dan kehadiran dari kelainan-kelaian yang diketahui atau dicurigai dari otak atau spinal cord (sumsum tulang belakang).
           Biasanya mudah di buat secara klinis. Pada anak yang lebih besar kemungkinan hidrosepalus di duga bila terdapat gejala dan tanda tekanan intracranial yang meninggi. Ultrasonografi kepala bila ubun-ubun besar belum menutup,foto rontgen kepala dan tomografi computer (“CT scen”).





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Kita mengenal “Hydrocephalus”sebagai suatu kelainan yang biasanya terjadi pada bayi, dan ditandai dengan membesarnya kepala melebihi ukuran normal. Dalam keadaan normal, tubuh memproduksi cairan otak (Cairan Serebro Spinal = CSS) dalam jumlah tertentu, untuk kemudian didistribusikan dalam ruang-ruang ventrikel otak, sampai akhirnya diserap kembali. Dalam keadaan dimana terdapat ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan kembali, terjadi penumpukan cairan otak di ventrikel.

3.2 Saran
            Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,maka dari itu penulis mengharapkan saran yang membangun. Dan di mohon untuk penulis selanjutnya dapat menggunakan lebih banyak metode dibandingkan dengan makalah ini. Sehingga makalah selanjutnya bisa lebih baik dan menjadi bahan pembelajaran yang lebih efektif.













DAFTAR PUSTAKA

Rosa M.Sacharin (1993). prinsip keperawatan pediatric edisi 2. Jakarta:penerbit buku kedokteranEGC
FKUI 1997,Ilmu Kesehatan Anak,EGC,Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar