BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita mengenal “Hydrocephalus”sebagai suatu
kelainan yang biasanya terjadi pada bayi, dan ditandai dengan membesarnya
kepala melebihi ukuran normal. Dalam keadaan normal, tubuh memproduksi cairan
otak (Cairan Serebro Spinal = CSS) dalam jumlah tertentu, untuk kemudian
didistribusikan dalam ruang-ruang ventrikel otak, sampai akhirnya diserap
kembali. Dalam keadaan dimana terdapat ketidakseimbangan antara produksi dan
penyerapan kembali, terjadi penumpukan cairan otak di ventrikel (Renyta, S.Ked,
2007).
Hydrocephalus dapat terjadi pada semua
umur. Pada remaja dan dewasa lebih sering disebabkan oleh
toksoplasmosis.Hydrocephalus infantil; 46% adalah akibat abnormalitas
perkembangan otak, 50% karena perdarahan subaraknoid dan meningitis, dan kurang
dari 4% akibat tumor fossa posterior (Darsono, 2005:211).
Mengingat dampak dan gejala sisa yang
ditimbulkan penyakit hydrocephalus yaitu berupa gangguan neurologis serta
kecerdasan, mengalami retardasi mental sekitar 16% dari klien yang ditangani
bahkan 7% penderita tidak dapat diselamatkan. Makaperlu kiranya klien dengan
Hydrocephalus mendapat tindak lanjut jangka panjang dengan kelompok
multidispline.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui secara
menyeluruh tentang hydrocephalus
a.
Mengetahui definisi hydrocephalus
b.
Mengetahui anatomi dan fisiologi
c.
Mengetahui penyebab hydrocephalus
d.
Mengetahui tipe-tipe
hydrosephalus
e.
Mendiagnose hydrocephalus
1.3 Identifikasi Masalah
Dalam
identifikasi masalah ini saya akan membahas tentang hydrosephalus,saya juga
akan berusaha semaksimal mungkin berusaha memberikan penjelasan yang jelas dan
menarik dari hydrosephalus.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan
makalah berdasarkan pendeskripsian atau penjelasan mengenai hydrosephalus.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Hydrocephalus
berasal dari bahasa Latin yaitu "Hydro" yang berarti "air"
dan "Cephalus" yang berarti "kepala".Hydrocephalus adalah
kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal
dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran
ventrikel (Hassan, 2002).
Pelebaran
ventrikel ini akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan
serebrospinal (Huttenlocher, 2002).
Hydrocephalus
selalu bersifat sekunder, sebagai akibat penyakit atau kerusakan otak.Adanya
kelainan-kelainan tersebut menyebabkan kepala menjadi besar serta terjadi
pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun (Wiknjosastro, 2003).
Hydrocephalus
ialah keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan
serebrospina (CSS) dengan atau pernah dengan tekanan intracranial yang meninggi
sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirkan CSS.
2.2 Anatomi dan fisiologi
Ruangan CSS mulai terbentuk pada minggu ke lima masa embrio,
terdiri dari system ventrikel,systerna magna pada dasar otak dan ruang
subaraknoid yang meliputi seluruh susunan saraf. CSS yang di bentuk dalam
system ventrikel oleh pleksus koroidalis kembali kedalam peredaran darah
melalui kapiler dalam piamater dan araknoid yang meliputi seluruh susunan saraf
pusat (SSP). Hubungan antara system ventrikel dan ruang subaraknoid adalah
melalui foramen magendie di median dan foramen Luschka di sebelah lateral
vebtrikel IV.
Aliran CSS
yang normal ialah dari ventrikel melalui foramen monroi ke ventrikel III, dari
tempat ini melalui saluran yang sempit akuaduktus Sylvii ke ventrikel IV dan
melalui foramen Luschka dan magendie ke dalam ruang subaraknoid melalui system
magna.
2.3
Tipe-tipe yang berbeda dari hydrocephalus
1.
Bawaan
(congenital)
Hydrocephalus
mungkin dibawa sejak lahir atau diperoleh. Hydrocephalus congenital (sejak
lahir) hadir pada kelahiran dan mungkin disebabkan oleh kejadian-kejadian atau
pengaruh-pengaruh yang terjadi selama perkembangan janin, atau
kelainan-kelainan genetik. Hydrocephalus yang diperoleh berkembang pada saat
kelahiran atau suatu ketika setelahnya. Tipe hydrocephalus ini dapat
mempengaruhi individu-individu dari semua umur dan mungkin disebabkan oleh luka
atau penyakit.
2.
Hydrocephalus
obstruktif atau non communicant
hydrocephalus -
terjadi ketika aliran dari CSF terhalang bersama dengan satu atau lebih dari
jalan-jalan lintasan sempit yang menghubungkan ventricles. Dimana terdapat
gangguan sirkulasi cairan serebro spinal dalam susunan ventrikel sendiri dan
cairan tidak dapat mencapai ruang subarachnoid,missalnya cacad dalam akueduktus
atau foramina ventrikel ke empat.
3.
Hydrocephalus
komunikan
Hydrocephalus
komunikan terjadi ketika aliran dari CSF terhalang setelah ia keluar dari
ventricles. Bentuk ini disebut communicating karena CSF masih dapat mengalir
antara ventricles, yang tetap terbuka sehingga cairan ventrikel mampu untuk
bergerak bebas kedalam ruang subarachnoid spinal.
Ø
Penyebab
penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan anak ialah:
1.
Kelainan
bawaan
a.
Stenosis
akuaduktus sylvii
Merupakan penyebab yang terbanyak dari hydrocephalus bayi
dan anak (60-90%). Akuaduktus dapat merupakan saluran buntu sama sekali atau
abnormal lebih sempit dari biasa. Umumnya gejala hydrocephalus terlihat sejak
lahir atau progresif dengan cepat pada bulan-bulan pertama setelah lahir.
b.
Spina
bifida dan cranium bifida
Hydrocephalus pada kelainan ini biasa berhubungan dengan
sindrom Arnold-chiari akibat tertariknya medulla spinalis dengan medula
oblongata dan serebelum letaknya lebih rendah dan menutupi foramen magnum
sehingga terjadi penyumbatan sebagian atau total.
c.
Sindrom
Dandy-walker
Merupakan atresia congenital foramen luschka dan magendie
dengan akibat hydrocephalus obstruktif dengan pelebaran system ventrikel
terutama ventrikel IV yang dapat sedemiian besar rupanya sehingga merupaka
suatu kista yang besar di daerah fosa posterior.
d.
Kista
araknoid
Dapat terjadi congenital tetapi dapat juga timbul akibat
trauma sekunder suatu hematoma.
e.
Anomaly
pembuluh darah
Dalam kepustakaan di laporkan terjadinya hydrocephalus
akibat aneurisma arterio-vena yang mengenai arteri serebralis posterior dengan
vena galena atau sinus transversus dengan akibat obstruksi akuaduktus.
2.
Infeksi
Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen sehingga dapat
terjadi oblitrasi ruangan subaraknoid. Pelebaran ventrikel pada masa akut
meningitis purulenta terjadi bila aliran CSS terganggu oleh obstruksi mekanik
eksudat purulen di akuduktus sylvii atau sisterna basalis. Lebih banyak
hidrosefalus terdapat pasca meningitis. Pembesaran kepala dapat terjadi
beberapa minggu sampai beberapa bulan sesudah sembuh dari meningitisnya. Secara
patologis terlihat penebalan jaringan piamatet dan arakknoid sekitar sisterna
basalis dan daerah lain. Pada meningitis serosa tuberkulosa, perlekatan
meningen terutama terdapat di daerah basal sekitar sisterna kiasnatika dan
interpendunkularis, sedangkan pada meningitis purulenta lokalisasinya lebih
tersebar.
3.
Neoplasma
Hidrosefalus oleh obstruksi mekanis yang dapat terjadi di
setiap tempat aliran CSS. Pengobatan dalam hal ini di tunjukkan kepada penyebabnya
dan apabila tumor tidak mungkin di operasi, maka dapat di lakukan tindakkan
paliatif dengan mengalirkan CSS melalui saluran buatan atau pirau. Pada anak
yang terbanyak menyebabkan penyumbattan pentrikel IV atau akuaduktus sylvii
bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari cerebellum, sedangkan
penyumbattan bagian depan pentrikel III biasanya di sebabkan suatu kranio
faringioma.
4.
Perdarahan
Telah banyak di buktikan bahwa perdarahan sebelum dan
sesudah lahir dalam otak dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada
daerah basal otak, selain penyumbattan yang terjadi akibat organisasi dari
darah itu sendiri.
Ada dua bentuk
lain dari hydrocephalus yang tidak cocok dengan tepat kedalam kategori-kategori
yang disebutkan diatas dan terutama mempengaruhi kaum dewasa:
1.
hydrocephalus
ex-vacuo
Hydrocephalus
ex-vacuo terjadi ketika stroke atau luka traumatic menyebakan kerusakan pada
otak. Pada kasus-kasus ini, jaringan otak mungkin benar-benar menyusut.
2.
normal
pressure hydrocephalus (NPH).
Normal pressure
hydrocephalus dapat terjadi pada orang-orang pada segala umur,namun ia adalah
paling umum diantara kaum tua. Ia mungkin berakibat dari subarachnoid
hemorrhage, trauma kepala, infeksi, tumor, atau komplikasi-komplikasi dari
operasi. Bagaimanapun, banyak orang-orang mengembangkan normal pressure
hydrocephalus bahkan ketika tidak satupun dari faktor-faktor ini hadir untuk
sebab-sebab yang tidak diketahui.
2.4 Penyebab
Hydrocephalus
Penyebab-penyebab
dari hydrocephalus masih belum dimengerti dengan baik. Hydrocephalus mungkin
berakibat dari kelainan-kelainan genetik yang diturunkan (seperti kerusakan
genetik menyebabkan aqueductal stenosis) atau penyakit-penyakit perkembangan
(seperti yang berhubungan dengan kerusakan-kerusakan tabung neural termasuk spina
bifida dan encephalocele). Penyebab-penyebab yang mungkin lainnya
termasuk komplikasi-komplikasi dari kelahiran premature seperti intraventricular
hemorrhage, penyakit-penyakit seperti meningitis, tumor-tumor, luka
kepala traumatic, atau subarachnoid hemorrhage, yang menghalangi jalan
keluar dari CSF dari ventricles ke cisterns atau mengeliminasi jalan-jalan
lintasan untuk CSF kedalam cistern
2.5
Gejala-gejala dari Hydrocephalus
Gejala-gejala dari
hydrocephalus bervariasi dengan umur, kemajuan penyakit, dan
perbedaan-perbedaan individu dalam toleransi pada kondisi. Contohnya, kemampuan
bayi untuk mengkompensasi tekanan CSF yang meningkat dan pembesaran dari
ventricles berbeda dari kaum dewasa . Tengkorak bayi dapat meluas untuk
mengakomodasi penambahan dari CSF karena sutures (sendi-sendi yang berserabut
yang menghubungkan tulang-tulang dari tengkorak) masih belum merapat atau
menutup.
Pada masa kanak-kanak, indikasi yang paling
jelas dari hydrocephalus adalah seringkali peningkatan yang cepat dalam lingkar
kepala atau ukuran kepala yang besarnya tidak biasa. Gejala-gejala lain mungkin
termasuk muntah, ngantuk, sifat lekas marah, penyimpangan yang menurun dari mata-mata
(juga disebut "sunsetting"), dan seizures.
Anak-anak yang lebih tua dan kaum dewasa
mungkin mengalami gejala-gejala yang berbeda karena tengkorak-tengkorak mereka
tidak dapat meluas untuk mengakomodasi penumbuhan dari CSF. Gejala-gejala
mungkin termasuk sakit kepala diikuti oleh mual, muntah, papilledema
(pembengkakan dari cakram optik yang adalah bagian dari syaraf optik),
penglihatan yang kabur atau double, sunsetting dari mata-mata,
persoalan-persoalan dengan keseimbangan, koordinasi yang buruk, gangguan gaya
berjalan, tidak dapat menahan buang air kecil, kemajuan perkembangan yang
melambat atau kehilangan, kelesuan, keadaan mengantuk, mudah lekas marah, atau
perubahan-perubahan lain pada kepribadian atau kesadaran termasuk kehilangan
memori.
Gejala-gejala dari normal pressure
hydrocephalus termasuk, persoalan-persoalan dengan berjalan, kontrol kandung
kemih yang menjurus pada frekwensi kencing dan/atau ketidak tahanan untuk
membuang air besar, dan gangguan mental yang progresif dan dementia. Individu
dengan tipe hydrocephalus ini mungkin mempunyai perlambatan umum dari
gerakan-gerakan atau mungkin mengeluh bahwa kaki-kakinya terasa
"stuck." Karena beberapa dari gejala-gejala ini mungkin juga dialami
pada penyakit-penyakit lain seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan
penyakit Creutzfeldt-Jakob, normal pressure hydrocephalus seringkali secara
tidak benar didiagnosa dan tidak pernah dirawat dengan benar.
Gejala-gejala yang digambarkan
di bagian ini bertanggung jawab untuk kebanyakan cara-cara yang khas dimana
hydrocephalus yang progresif menunjukan dirinya , namun adalah penting untuk
mengingat bahwa gejala-gejala bervariasi secara signifikan dari orang ke orang
berikutnya.
2.6
Mendiagnosa
Hydrocephalus
Hydrocephalus
didiagnosa melalui evaluasi neurological klinis dan dengan menggunakan
teknik-teknik pencitraan cranial seperti ultrasonography, computed tomography
(CT), magnetic resonance imaging (MRI), atau teknik-teknik pengamatan tekanan.
Dokter memilih alat diagnostik yang tepat berdasarkan pada umur individu,
presentasi klinis, dan kehadiran dari kelainan-kelaian yang diketahui atau
dicurigai dari otak atau spinal cord (sumsum tulang belakang).
Biasanya mudah di
buat secara klinis. Pada anak yang lebih besar kemungkinan hidrosepalus di duga
bila terdapat gejala dan tanda tekanan intracranial yang meninggi.
Ultrasonografi kepala bila ubun-ubun besar belum menutup,foto rontgen kepala
dan tomografi computer (“CT scen”).
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kita
mengenal “Hydrocephalus”sebagai suatu kelainan yang biasanya terjadi pada bayi,
dan ditandai dengan membesarnya kepala melebihi ukuran normal. Dalam keadaan
normal, tubuh memproduksi cairan otak (Cairan Serebro Spinal = CSS) dalam
jumlah tertentu, untuk kemudian didistribusikan dalam ruang-ruang ventrikel
otak, sampai akhirnya diserap kembali. Dalam keadaan dimana terdapat
ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan kembali, terjadi penumpukan
cairan otak di ventrikel.
3.2
Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,maka
dari itu penulis mengharapkan saran yang membangun. Dan di mohon untuk penulis
selanjutnya dapat menggunakan lebih banyak metode dibandingkan dengan makalah
ini. Sehingga makalah selanjutnya bisa lebih baik dan menjadi bahan
pembelajaran yang lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Rosa M.Sacharin
(1993). prinsip keperawatan pediatric
edisi 2. Jakarta:penerbit buku kedokteranEGC
FKUI 1997,Ilmu Kesehatan Anak,EGC,Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar