KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa sehinggaatas rahmat
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tulisan ini.Tulisan ini membahas
tentang kelainan kongenital yang akan mengganggu pergerakan diafragma pada saat
respirasi dari manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang dan
penatalaksanaannya.Saya merasa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangannya, untuk itu kritikan maupun saran yang sifatnya membangun
sangatdiharapkan.Akhir kata semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua.
Bekasi , Oktober
2012
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hernia
Diafragmatika adalah penonjolan organ intra abdomen ke dalam rongga kavum
pleura melalui suatu lubang pada diafragma. Salah satu penyebab terjadinya
hernia diafragma adalah trauma pada abdomen, baik trauma penetrasi maupun
trauma tumpul, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Mekanisme dari cedera dapat berupa
cedera penetrasi langsung pada diafragma atau yang paling sering akibat
trauma tumpul abdomen. Pada trauma tumpul abdomen, penyebab paling sering
adalah akibat kecelakaan sepeda motor. Hal ini menyebabkan terjadi penigkatan
tekanan intraabdominal yang dilanjutkan dengan adanya rupture pada
otot-otot diafragma. Pada trauma penetrasi paling sering disebabkan oleh luka
tembak senjata api dan luka tusuk senjata tajam. Secara anatomi serat otot yang
terletak lebih medial dan lateral diafragma posterior yang berasal dari
arkus lumboskral dan vertebrocostal adalah tempat yang paling lemah dan mudah
terjadi ruptur.
Organ abdomen yang dapat mengalami
herniasi antara lain gaster, omentum, usus halus, kolon, lien dan hepar. Juga dapat terjadi hernia
inkarserata maupun strangulasi dari usus yang mengalami herniasi ke rongga thorak ini. Namu pada bayi lahir penyebab adalah kemungkinan Akibat
penonjolan viscera abdomen ke dalam rongga thorax melalui suatu pintu pada
diafragma. Terjadi bersamaan dengan pembentukan sistem organ dalam rahim.
Diafragma
adalah otot inspirasi utama. Sewaktu diafragma berkontraksi, ia bergerak ke
kaudal. Dengan menurunnya diafragma, vicera abdomen terdorong kekaudal pula.
Akibatnya ialah bahwa volume cavitas thoracalis dan terjadi penurunan tekanan
intra thoracal, sehingga udara tersedot ke dalam paru. Selainitu, volume
cavitas abdominalis sedikit berkurang dan tekanan intraabdominalagak meningkat.
Diafragma
dibentuk dari 3 unsur yaitu membran pleuroperitonei, septumtransversum dan
pertumbuhan dari tepi yang berasal dari otot-otot dinding dada.Gangguan
pembentukan itu dapat berupa kegagalan pembentukan sebagiandiafragma, gangguan
fusi ketiga unsur dan gangguan pembentukan otot. Padagangguan pembentukan dan
fusi akan terjadi lubang hernia, sedangkan padagangguan pembentukan otot akan
menyebabkan diafragma tipis dan menimbulkaneventerasi.
Insiden
pada neonatus tercatat 1 : 2000 – 5000, pada dewasa dilaporkaninsidensi
bervariasi antara 0,17% yang dilaporkan oleh mullens dkk sampaisetinggi 6% yang
dilaporkan oleh Gale. Hal ini didapatdari penelitian retrospektif dari
pemeriksaan CT Scan yang dilakukan untuk berbagai tujuan. HerniaBockdalek
paling banyak dijumpai pada bayi dan anak-anak. Pada dewasa sangat jarang
(sekitar 10% dari semua kasus) dan sering terjadi misdiagnosis dengan pleuritis
atau tuberkulosis paru. Kadang-kadang pada anak yang lebih besar jugasering
diduga sebagai staphylococcal pneumonia
BAB
2
TINJAUAN
PUSTAKA
1 Definisi
Hernia Diafragmatika adalah
penonjolan organ perut ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada
diafragma. Diafragma adalah sekat yangmembatasi rongga dada dan rongga perut
Lubang
hernia dapat terjadi di peritoneal (tipe Bochdalek) yang tersering ditemukan,
anterolateral (tipe Morgagni) atau di esofageal hiatus hernia.Foramen bochdalek
merupakan celah sepanjang 2-3 cm di posterior diafragma setinggi costa 10 dan
11, tepat di atas glandula adrenal. Kadang-kadangd efek ini meluas dari lateral
dinding dada sampai ke hiatus esophagus. Kanalis pleuroparietalis ini secara
normal tertutup oleh membran pleuroparietal pada kehamilan minggu ke-8 sampai
ke-10. Kegagalan penutupan kanalis ini dapatmenimbulkan terjadinya hernia
Bochdalek. Hernia ini merupakan kelainan yang jarang terjadi. Mc Culley adalah
orang pertama yang mendeskripsikan kelainanini pada tahun 1754. Bochdalek pada
1848 menggambarkan secara detil aspek embriologi pada hernia ini yang merupakan
defek tersering (80%).
2.2 Etiologi
Penyabab pasti hernia masih
belum diketahui. Hal ini sering dihubungkan dengan penggunaan thalidomide,
quinine, nitrofenide, antiepileptik, ataudefisiensi vitamin A selama
kehamilan.Pada neonatus hernia ini disebabkan oleh gangguan pembentukan diafragma.
Seperti diketahui diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu membran
pleuroperitonei, septum transversum dan pertumbuhan dari tepi yang berasal
dariotot-otot dinding dada. Gangguan pembentukan itu dapat berupa kegagalan
pembentukan sebagian diafragma, gangguan fusi ketiga unsur dan gangguan
pembentukan otot. Pada gangguan pembentukan dan fusi akan terjadi lubang hernia,
sedangkan pada gangguan pembentukan otot akan menyebabkan diafragma tipis dan
menimbulkan eventerasi.
2.3 Manifestasi
klinik
Walaupun
hernia morgagni merupakan kelainan kongenital, hernia ini jarang bergejala
sebelum usia dewasa. Sebaliknya hernia Bockdalek menyebabkan gangguan nafas
segera setelah lahir sehingga memerlukan pembedahan darurat. Anak sesak
terutama kalau tidur datar, dada tampak menonjol, tetapi gerakan nafas tidak
nyata. Perut kempis dan menunjukkkan gambaran scapoid. Pulsasi apek jantung
bergeser sehingga kadang-kadang terletak d hemithoraks kanan. Bila anak
didudukan dan diberi oksigen, maka sianosis akan berkurang.Lambung, usus dan
bahkan hati dan limpa menonjol melalui hernia. Jika hernianya besar, biasanya
paru-paru pada sisi hernia tidak berkembang secara sempurna.Setelah lahir, bayi
akan menangis dan bernafas sehingga usus segeraterisi oleh udara. Terbentuk
massa yang mendorong jantung sehingga menekan paru-paru dan terjadilah sindroma
gawat pernafasan.
Gejalanya
berupa:- Gangguan pernafasan yang berat.- Sianosis (warna kulit kebiruan akibat
kekurangan oksigen).- Takipneu (laju pernafasan yang cepat).- Bentuk dinding
dada kiri dan kanan tidak sama (asimetris).- Takikardia (denyut jantung yang
cepat).Secara klinis hernia diafragmatika akan menyebabkan gangguan kardiopulmoner
karena terjadi penekanan paru dan terdorongnya mediastinum kearah
kontralateral. Pemeriksaan fisik didapatikan gerakan pernafasan yang tertinggal,
perkusi pekak, fremitus menghilang, suara pernafasan menghilang dan mungkin
terdengar bising usus pada hemitoraks yang mengalami gangguan.Kesulitan untuk
menegakkan diagnosis hernia diafragma preoperative menyebabkan sering
terjadinya kesalahan diagnosis dan untuk itu diperlukan pemeriksaan penunjang
untuk memastikan diagnosis hernia diafragmatika.
2.4 Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis ditegakkan
berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik,yaitu:- Gerakan dada pada saat bernafas
tidak simetris.- tidak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia.- bising
usus terdengar di dada.- perut teraba kosong.- Rontgen dada menunjukkan adanya
organ perut di rongga dada
Gambar
Anteroposterior (AP) pada pasien dengan Hernia diafragmatika congenital
menunjukkan herniasi di hemithirax kiri.
Foto
Thoraks akan memperlihatkan adanya bayangan usus didaerahthoraks. Kadang-kadang
diperlukan fluoroskopi untuk membedakan antara paralisis diafragmatika dengan
eventerasi. Bila perlu dapat pula dilakukan untuk membuktikan apakah kelainan
itu eventerasi atau hernia biasa.
2.5 Penatalaksanaan
Anak
ditidurkan dalam posisi duduk dan dipasang pipa nasogastrik yang dengan teratur
dihisap. Diberikan antibiotika profilaksis dan selanjutnya anak 7 dipersiapkan
untuk operasi. Hendaknya perlu diingat bahwa biasanya (70%) kasus ini disertai
dengan hipospadia paru.Pembedahan elektif perlu untuk mencegah penyulit.
Tindakan darurat juga perlu jika dijumpai insufisiensi jantung paru pada
neonatus. Reposisi hernia dan penutupan defek memberi hasil baik.8
BAB 3
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Telah
dibahas mengenai hernia diafragmatika pada neonatus.Untuk menegakkan diagnosis
hernia diafragmatika, diperlukan adanyagambaran klinis yang sesuai serta
diperlukan pemeriksaan penunjang yaituFoto Thorax.
Sampai
saat ini etiologi pasti belum diketahui. Pada herniaBockdalek sering ditandai
gejala namun pada hernia Morgagni biasanyaasimtomatis. Penatalaksanaan dengan
tindakan operasi dan perlu diingat bahwa biasanya 70% kasus disertai dengan
hipospadia paru.9
DAFTAR
PUSTAKA
Anggraini, DG
2005.Anatomi dan Aspek Klinis Diafragma Thorax, USU Press,Medan.
Anonima 2010,
Hernia Diafragmatika, Bedah UGM, diakses 3 Januari 2011, http://www.bedahugm.net/hernia-diafragmatika/
Fahmi 2010, Hernia
Diafragmatika, UM Community, diakses tanggan 4 Januari2011, <
community.um.ac.id%2Fshowthread.php%3F57464-Hernia-Diafragmatika&rct=j&q=hernia
diafragma&ei=crghTfi-AoHmrAf9mbjOCw&usg=AFQjCNEiyRbTxm6lqVk6Ee6tcod2e7iZtQ&sig2=-Y37yrH60yOLgkhgIhx21Q&cad=rja
>
Staf Pengajar Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia1998.Buku Kuliah 1 Ilmu
kesehatan Anak , Infomedika, Jakarta10.Hernia Diafragmatika,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar