ISI
A. KOMUNIKASI
· Secara ontologis kebenaran yang hakiki, komunikasi adalah perhubungan atau proses pemindahan dan pengoperan arti, nilai, pesan melalui media atau lambang-lambang apakah itu bahasa lisan, tulisan ataupun isyarat.
· Secara aksiologis, komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator kepada komunikan.Komunikator (stimulus), memberikan rangsangan kepada komunikan.Sikap, ide, pemahaman, suatu pesan dapat dimengerti baik komunikator dan komunikan.
· Secara epictomologis, komunikasi bertujuan merubah tingkah laku, merubah pola pikir, atau sikap orang lain. Untuk dapat membangun kebersamaan: mencapai ide yang sama demi satu tujuan yang sama.
Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (peran, message, ide,sikap atau gagasan) dari komunikator untuk merubah serta permohonan yang dikehendaki komunikator.Komunikasi dapat dilakukan 2 orang atau lebih.Melalui lambang-lambang yang harus dimengerti oleh yang melakukan komunikasi dan melalui proses.Jadi proses penyampaian informasi berdaya guna bagi komunikator maupun komunikan.
B. KOMPONEN KOMUNIKASI
POKOK
1. Komunikator
2. Komunikan
3. Pesan
4. Media
KOMPONEN LAIN
1. Encoding
2. Decoding
3. Umpan balik, feedback, action
4. Efek
· Komunikator (Pengirim pesan) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
· Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan.
· Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.Message, gagasan, pendapat, fakta dan sebagainya yang sudah dirumuskan dalam suatu bentuk, dan disampaikan kepada komunikan melalui lambang.Suatu stimulus yang dikirmkan kepada penerima. Ia menjadi sebab adanya kegiatan komunikasi keseluruhan.Disusun dari lambang-lambang atau simbol yang mempunyai arti tertentu.
· Saluran/media komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.Terdapat dua cara:
· Encoding :Kegiatan sumber dalam menterjemahkan suatu ide yang disusun ke dalam suatu pesan yang tepat untuk dikirimkan kepada penerima.Suatu kegiatan merumuskan pesan oleh komunikator sebelum disapaikan kepada komunikan.Mengubah suatu arti pesan ke dalam suatu bentuk simbol-simbol.
· Decoding :Kegiatan menterjemahkan atau mentafsirkan suatu pesan atau stimulus yang diterima. Penerima mengubah simbol ke dalam arti pesan sesungguhnya.
· Umpan balik, Feedback, Action :Suatu tanggapan atau respon oleh penerima terhadap pesan dari sumber.Adanya umpan balik membuat komunikasi menjadi dinamis.Feed back bisa + / - . Dalam komuniksai feed back yang negatif perlu lebih mendapat perhatian untuk segera diambil langkah-langkah mengatasi atau mengantisipasi.
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
- Penginterpretasian.
- Penyandian.
- Pengiriman.
- Perjalanan.
- Penerimaan.
- Penyandian balik.
- Penginterpretasian.
Komunikasi sering mengalami gangguan sehingga proses komunikasi tidak seperti yang diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi diantaranya :
- Latar belakang budaya.
- Ikatan kelompok atau group.
- Harapan.
- Pendidikan.
- Situasi.
E. BENTUK KOMUNIKASI
Secara umum, bentuk-bentuk komunikasi dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu verbal dan nonverbal. Walaupun keduanya memiliki definisi yang berbeda, dalam praktiknya justru saling mengisi dan melengkapi.
a. Komunikasi Verbal
Secara sederhana, komunikasi verbal berarti komunikasi yang disampaikan secara lisan dan tulisan atau gambar. Berbicara dengan seseorang, mengirim surat, pesan singkat, menonton televisi, atau mendengarkan radio dapat dikategorikan sebagai komunikasi verbal. Komunikasi Verbal
Tipe Komunikasi Verbal
Tipe komunikasi verbal terbagi menjadi dua, yaitu aktif dan pasif. Komunikasi aktif berlaku pada seseorang yang bertindak sebagai komunikator atau pemberi pesan, dalam hal ini adalah pembicara atau penulis. Sementara komunikasi pasif adalah bagi mereka yang bertindak sebagai pendengar dan pembaca.
- Berbicara dikategorikan sebagai komunikasi aktif untuk menyampaikan pesan kepada orang yang dituju secara lisan. Komunikasi ini biasanya dilakukan dengan tatap muka, telepon, ataupun video conference. Apabila dalam kondisi tertentu tidak dapat berkomunikasi secara lisan, menulis dapat menjadi solusi dalam berkomunikasi secara aktif. Pesan yang penting, resmi, atau membutuhkan perhatian khusus biasanya dilakukan secara tertulis.
- Mendengar dan membaca termasuk dalam kategori komunikasi pasif. Apabila seseorang berbicara, kita dalam posisi pasif menjadi pendengar. Apabila seseorang menulis, kita dalam posisi pasif sebagai pembaca. Walaupun terlihat sederhana, mendengar dan membaca memerlukan keahlian khusus, terutama dalam menafsirkan pesan dan menangkap makna yang disampaikan oleh komunikator.
Komunikasi Verbal
b. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Secara teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan. Namun dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-hari.
Komunikasi nonverbal memang relatif lebih sulit untuk dipelajari karena tidak memiliki struktur yang jelas dan terkadang multitafsir. Ketika Anda menggeleng-gelengkan kepala sebagai tanda "tidak" di hadapan orang India, mereka justru menafsirkan menggeleng-gelengkan kepala sebagai tanda "iya".
Selain itu, komunikasi nonverbal juga sering muncul secara tiba-tiba atau spontan dan kadang tidak dapat diperkirakan. Ketika seorang perempuan digoda, tiba-tiba dalam hitungan detik ia langsung diam cemberut dan jutek.
Hal itu adalah salah satu contoh bentuk komunikasi nonverbal. Meskipun demikian, dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi nonverbal banyak digunakan.
Tipe Komunikasi Nonverbal
Tipe komunikasi nonverbal dapat dikelompokkan menjadi enam kategori, di antaranya sebagai berikut.
- Ekspresi wajah dan mata. Terkadang, kejujuran, kemarahan, kebahagiaan, kebohongan, penyesalan, kesedihan, dan lain-lain yang merupakan ekspresi emosi seseorang dapat kita lihat dari ekspresi wajah dan matanya.
- Gerakan tubuh atau posisi tubuh. Membalikkan badan ketika berbicara dapat dimaknai marah atau tidak setuju dengan pendapat seseorang. Melambaikan tangan dapat bermakna salam perpisahan atau sapaan. Gerakan tubuh lainnya yang memiliki makna tertentu adalah membungkuk, berjalan cepat, berjalan santai, gerakan-gerakan gelisah, gugup, salah tingkah, pasif, kaku. Bahkan, kejahatan pun dapat dideteksi melalui gerak-gerik tubuh.
- Karakteristik suara. Intonasi yang datar atau ada sedikit tekanan akan memiliki makna yang berbeda. Karakteristik suara dapat berupa nada suara, intonasi suara, irama suara, juga volume suara. Adanya perubahan dari karakteristik suara akan menimbulkan perubahan pada arti kalimat yang diucapkan.
- Penampilan. Identitas seseorang biasanya terbaca dari penampilan sehingga penampilan terkadang akan memberikan kesan adanya perbedaan kelas sosial, kebiasaan, sikap, dan lain-lain. Orang yang penampilannya urakan tentu akan dipandang berbeda dengan orang yang berpenampilan bersih dan rapi. Dengan demikian, penampilan dapat berarti mengkomunikasikan makna, tujuan, atau maksud tertentu.
- Sentuhan. Tangan Anda dapat bermakna persahabatan ketika berjabatan tangan, tetapi dapat bermakna permusuhan ketika digunakan untuk menampar atau memukul seseorang.
- Penggunaan jarak dan waktu. Komunikasi melalui pesan singkat (SMS), telepon, video conference, atau bertatap muka secara langsung, memiliki makna yang berbeda. Anda berkomunikasi jarak jauh, dekat, sampai berbisik, akan memiliki makna yang berbeda. Begitupun masalah waktu komunikasi itu disampaikan. Berbeda maknanya antara jam 10 pagi dan 10 malam. Ketika Anda menerima telepon jam 10 malam, barangkali ada kabar penting yang harus mendapat perhatian khusus.
c. Komunikasi Kebendaan
Komunikasi kebendaan adalah merupakan contoh dari gambar . Gambar-gambar foto mungkin terlibat sebgai ilustrasi dalam teks book, sebagai bahan papan buletin, slides, filmstrip atau transparansi. gambar bergerak ( termasuk televisi). Gambar hidup/bergerak, atau rekaman video tape adalah gambar yang bergerak dalam warna.
Contoh :bunyi bel di Sekolah sebagai tanda masuk atau pelajaran usai.
d. Komunikasi Tulisan
Dalam komunikasi tulisan kita mempunyai cukup waktu untuk merumuskan dan merancang pesan yang disampaikan. Pengertian komunikasi tulisan adalah :
Komunikasi tulisan adalah suatu proses penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk tulisan.Komunikasi tertulis dilakukan baik antara individu dan bagian dalam struktur organisasi peusahaan maupun dengan pihak ketiga.
Menurut Bovee dan Thill (1989) dalam penyampaian pesan secara tertulis, mempunyai keuntungan yang sangat besar yaitu :
a) Adanya peluang untuk mengontrol pesan.
b) Isi pesan yang disampaikan dapat memuat informasi yang sangat kompleks dan
memerlukan uraian sangat detail.
c) Pesan yang disampaikan dapat didokumentasikan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk rujukan pada masa mendatang.
d) Pesan dapat disebabkan secara luas, ketika khalayak yang ingin dijangkau sangat
besar dan terpisah secara geografis.
Komunikasi tertulis dapat dipilih bilamana :
1. Pesan atau subjek yang ingin disampaikan cukup banyak dan komplek; perlu
penjelasan panjang lebar suatu teknis; perlu visualisasi pesan dalam bentuk
angka-angka, grafik, gambar, data statistik.
2. Penerima pesan terpisah jarak jauh dengan pemberi pesan.
3. Memerlukan laporan, data atau dokumen tertulis untuk arsip.
4. Tidak dibutuhkan tanggapan cepat dari penerima pesan.
Contoh komunikasi tulisan : arca-arca yang ada di candi-candi .
e. Komunikasi Bunyi dan Irama
Manusia yang berpendengaran normal memiliki latar belakang bunyi-bunyian yang memberikan arti yang sangat penting bagi kejiwaan manusia. Dengan adanya latar belakang bunyi-bunyian ini manusia akan mempunyai kontak terus menerus dengan orang dan alam sekitar. Keadaan ini membuat manusia merasa aman dan memperkaya penghayatan terhadap segala sesuatu yang dialaminya.
Anak tunarungu tidak menghayati adanya bunyi latar belakang seperti anak normal tetapi bukan berarti mereka tidak bisa menghayati seluruh bunyi yang ada. Kebanyakan anak tunarungu masih memiliki sisa pendengaran pada daerah nada tinggi atau nada rendah. Anak tunarungu yang masih mempunyai banyak sisa pendengaran dapat menghayati bunyi lewat pendengarannya tetapi untuk anak tunarungu yang sisa pendengarnnya amat kecil mereka akan menghayati bunyi-bunyian lewat perasaan vibrasinya.
Anak tunarungu totalpun masih mampu mengamati dan menghayati bunyi atau dibuat sadar akan adanya bunyi dengan secara sistematis memberi kesempatan kepada anak tunarungu mengalami pengamatan bunyi, sehingga hal tersebut menjadi bagian dalam perkembangan jiwa mereka, suatu sikap hidup guna menjadi pribadi yang lebih utuh dan harmonis sehingga mereka akan tumbuh menjadi manusia yang lebih normal.
Berkat kemajuan teknologi derajat kehilangan pendengaran seseorang dapat diukur pada usia yang sangat dini bahkan kemajuan teknologi sekarang dapat mendeteksi ketunarunguan saat bayi masih dalam kandungan. Berdasarkan pengukuran ini anak tunarungu dapat digolongkan menurut sisa pendengaran yang masih ada.
Contoh :lagu atau music untuk mngungkapkan perasaan.
f. Komunikasi Sentuhan
Setuhan adalah salah satu cara paling primtif dalam berkomunikasi, tapi juga paling efektif. Itu adalah bahasa pertama yang kita pelajari saat masih bayi, jadi secara naluriah kita bisa mengerti dengan cepat.
Contoh : bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi adalah bentuk utama untuk berinteraksi antar makhluk hidup, baik terhadap sesama manusia maupun kepada hewan. Banyaknya bentuk komunikasi tercipta agar lebih mempermudah berinteraksi agar di sesuaikan dengan keadaan dan situasi, dengan begitu para petugas kesehatan khususnya bidan bisa melakukan interaksi dengan mudah kepada pasien/kliennya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar