BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Rumah bersalin Global ini dalam
pembangunannya bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang bermutu
sebagai suatu layanan kesehatan yang dapat memnuhi kebutuhan yang dirasakan dan
diselenggarakan dengan cara yang baik, tepat waktu tanggap serta mampu menyembuhkan
keluhan serta mencegah berkembangnya penyakit atau meluasnya penyakit.
Di dalam Rumah Bersalin Global
memberikan pelayanan serta fasilitas-fasilitas yang ada didalamnya seperti
ketersediaan peralatan, prosedur kerja atau protokol layanan pendukung lainnya
yang semoga saja menjadi suatu yang efektif serta efisien untuk
menyelenggarakan layanan kesehatan yang bermutu tinggi.
Dalam sistem Rumah Bersalin ini
tidak luput merupakan tugas untuk bagaimana membangun dengan indikator Mutu
pelayanan Kebidanan maka Kami membuat suatu perencanaan di dalamnya penilaian
Mutu Pelayanan Kebidanan Berdasarkan Daftar Tilik, salah satunya kami
menggunakan sistem PDCA (Plan, Do, Check, Action) yaitu Rencanakan, Kerjakan,
Cek, Tindak lanjuti.
BAB II
PEMBAHASAN
Teori Siklus PDCA
A.
Siklus
PDCA
Konsep
siklus PDCA pertama kali diperkenalkan oleh Walter Shewhart pada tahun 1930
yang disebut dengan “Shewhart cycle“. PDCA, singkatan bahasa Inggris dari
"Plan, Do, Check, Act" ("Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti"),
adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah interatif yang umum
digunakan dalam pengendalian kualitas. Selanjutnya konsep ini dikembangkan oleh
Dr. Walter Edwards Deming yang kemudian dikenal dengan ” The Deming
Wheel”(Tjitro, 2009)
Metode
ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak
pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming.
Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama
Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas
statistis. Siklus PDCA berguna sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses
atau system sehingga mutu pelayanan kesehatan.
PDCA
merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja, pelaksanaan
kerja, pengawasan kerja dan perbaikan kerja yang dilakukan terus menerus dan
berkesinambungan mutu pelayanan. Siklus PDCA digunakan dalam pelayanan
kesehatan untuk penyelesaian masalah dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
kesehatan. Secara sederhana siklus PDCA dapat digambarkan sebagai berikut :
Siklus
PDCA terdiri dari empat tahapan, yaitu:
1.
Perencanaan
( Plan )
Tahapan pertama adalah membuat suatu
perencanaan. Perencanaan merupakan suatu upaya menjabarkan cara penyelesaian
masalah yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling
terkait dan terpadu sehingga dapat dipakaisebagai pedoman dalam melaksanaan
cara penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari perencanaan adalah
tersusunnya rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang akan diselenggarakan.
Rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang baik mengandung setidak-tidaknya
tujuh unsur rencana yaitu:
a. Judul rencana
kerja (topic),
b. Pernyataan
tentang macam dan besarnya masalah mutu yang dihadapi (problem statement),
c. Rumusan
tujuan umum dan tujuan khusus, lengkap dengan target yang ingin dicapai (goal,
objective, and target),
d. Kegiatan yang
akan dilakukan (activities),
e. Organisasi
dan susunan personalia pelaksana (organization and personnels)
f. Biaya yang
diperlukan (budget),
g. Tolak ukur
keberhasilan yang dipergunakan (milestone).
2.
Pelaksanaan
( Do )
Tahapan kedua yang dilakukan ialah
melaksanakan rencana yang telah disusun. Jika pelaksanaan rencana tersebut
membutuhkan keterlibatan staf lain di luar anggota tim, perlu terlebih dahulu
diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksana tersebut dapat memahami
dengan lengkap rencana yang akan dilaksanakan.
Pada tahap ini diperlukan suatu
kerjasama dari para anggota dan pimpinan manajerial. Untuk dapat mencapai
kerjasama yang baik, diperlukan keterampilan pokok manajerial, yaitu :
a. Keterampilan
komunikasi (communication) untuk menimbulkan pengertian staf terhadap cara
pentelesaian mutu yang akan dilaksanakan
b. Keterampilan
motivasi (motivation) untuk mendorong staf bersedia menyelesaikan cara
penyelesaian masalah mutu yang telah direncanakan
c. Keterampilan
kepemimpinan (leadershif) untuk mengkordinasikan kegiatan cara penyelesaian
masalah mutu yang dilaksanakan
d. Keterampilan
pengarahan (directing) untuk mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan.
3.
Pemeriksaan
( Check )
Tahapan ketiga yang dilakukan ialah
secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai dan pelaksanaan
rencana yang telah ditetapkan. Tujuan dari pemeriksaan untuk mengetahui :
a. Sampai
seberapa jauh pelaksanaan cara penyelesaian masalahnya telah sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan
b. Bagian mana
kegiatan yang berjalan baik dan bagian mana yang belum berjalan dengan baik
c. Apakah
sumberdaya yang dibutuhkan masih cukup tersedia
d. Apakah cara
penyelesaian masalah yang sedang dilakukan memerlukan perbaikan atau
Untuk dapat memeriksa pelaksanaan cara
penyelesaian masalah, ada dua alat bantu yang sering dipergunakan yakni
a.
Lembaran
pemeriksaan (check list)
Lembar
pemeriksaan adalah suatu formulir yang digunakan untuk mencatat secara periodik
setiap penyimpangan yang terjadi. Langkah pembuatan lembar pemeriksan adalah:
·
Tetapkan
jenis penyimpangan yang diamati
·
Tetapkan
jangka waktu pengamatan
·
Lakukan
perhitungan penyimpangan
b.
Peta
kontrol (control diagram)
Peta kontrol
adalahsuatu peta / grafik yang mengambarkan besarnya penyimpangan yang terjadi
dalam kurun waktu tertentu. Peta kontrok dibuat bedasarkan lembar pemeriksaan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan peta kontrol adalah :
·
Tetapkan
garis penyimpangan minimum dan maksimum
·
Tentukan
prosentase penyimpangan
·
Buat
grafik penyimpangan
·
Nilai
grafik
4.
Perbaikan
(Action)
Tahapan keempat
yang dilakukan adalah melaksanaan perbaikan rencana kerja. Lakukanlah
penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu mempertimbangkan pemilihan dengan
cara penyelesaian masalah lain. Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah
diperbaiki tersebut dilaksanakan kembali. Jangan lupa untuk memantau kemajuan
serta hasil yang dicapai. Untuk kemudian tergantung dari kemajuan serta hasil
tersebut, laksanakan tindakan yang sesuai.
Cara melakukan
penilaian mutu pelayanan kebidanan
1.
Lihat
daftar tilik
daftar tilik adl
suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh pelayanan
sesuai atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Berisi daftar
kelengkapan sarana, pra sarana, pengetahuan, kompetensi teknis, persepsi klien,
dsb
2. Lihat sasaran
penilaian
a. Observasi :
mengamati pada saat pelayanan
Observasi: suatu
penyelidikan yg dijalankan secara sistematis & sengaja diadakan dgn
menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yg langsung
(Bimo Walgito, 1987:54)
Observasi: suatu
tehnik untuk mengamati secara langsung maupun tidak langsung gejala-gejala yg
sedang /berlangsung baik di dlm (di luar) sekolah (Djumhur, 1985:51).
Observasi
sebagai alat pengumpul data : pengamatan yg memiliki sifat-sifat
(depdikbud:1975:50):
a. dilakukan sesuai dgn tujuan yg telah dirumuskan lebih dulu.
a. dilakukan sesuai dgn tujuan yg telah dirumuskan lebih dulu.
b. direncanakan
secara sistematis.
c. hasilnya
dicatat & diolah sesuai dgn tujuannya.
d. dpt diperiksa
validitas, reliabilitas & ketelitiannya
e. bersifat
kwantitatif.
b.
Wawancara
: dengan diskusi, tanya jawab, cek pemahaman
Kartono (1980:
171) interview (wawancara) : suatu percakapan yg diarahkan pd suatu masalah
ttt; ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana 2 orang atau lebih
berhadap-hadapan secara fisik.
Dlm proses
interview terdapat 2 pihak dgn kedudukan yg berbeda. pertama berfungsi sebagai
penanya, disebut pula sebagai interviewer, lainnya berfungsi sebagai pemberi
informasi (Information supplyer), interviewer atau informan.
Interviewer
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, meminta keterangan (penjelasan), sambil
menilai jawaban-jawabannya. Sekaligus ia mengadakan paraphrase (menyatakan kembali
isi jawaban interviewee dgn kata-kata lain), mengingat-ingat & mencatat
jawaban-jawaban. Disamping itu dia juga menggali keterangan-keterangan lebih
lanjut & berusaha melakukan “probing” (rangsangan, dorongan) .
c. Dokumen : sebuah tulisan yg memuat informasi. Biasanya, dokumen ditulis di kertas & informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai media elektronik. melihat kelengkapan dokumen rekam medik, register, buku catatan
Rumah Bersalin Global
1. Denah
RB Global
Dalam denah tersebut kami menyediakan fasilitas
ruangannya sebagai berikut:
RUANG-RUANG DI RB GLOBAL:
• Ruang Prndaftaran
• Ruang Karyawan
• Ruang Tunggu
• Toilet
• Ruang Tunggu Rawat Inap
• Ruang Persalinan
• Ruang Water Bone
• Ruang Bayi
• Mother corner
• Ruang Balita
• Ruang Pemeriksaan
• Apotik
• Kantin
• Parkir / Halaman
2. Struktur
Organisasi
Struktur Organisasi
sebagai berikut:
1. Ketua :
2. Wakil :
3. Sekretaris :
4. Administrasi :
5. Kepala
Ruangan :
6. Gizi
:
7. Humas :
8. Fasilitas :
9. Sie
Kebersihan :
3. Pelayanan
Di Rumah Bersalin Global
Dalam hal ini kami
merencanakan Berbagai pelayanan-pelayanan atau fasilitas-fasilita yang ada di
Rumah Bersalin Global diantaranya Yaitu:
• Persalinan
normal dengan perlengkapan yg lengkap
Fasilitas
ini kami sediakan untuk menambah nilai mutu pelayanan agar klien merasa nyaman
dan aman saat akan melakukan persalinan karena apa yang di butuhkan klien sudah
tersedia di ruang persalinan.
• Layanan
rujukan
Kami
juga mempunyai layanan rujukan, agar jika terjadi diluar kehamilan normal kami
telah siap dengan merujuk klien di rumah sakit yang kami tunjukkan karna kami
bekerja sama dengan pihak rumah sakit.
• Ruangan
Khusus perawatan Bayi
Kami
menyediakan ruangan khusus perawatan Bayi agar bayi dapat beristirahat atau
tersedinya kebutuhan bayi di ruangan ini
• Senam
Hamil
Senam
Hamil bertujuan untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan Janin dan juga untuk
memuaskan Ibu dalam pelayan kami
• Senam
Nifas
Senam
nifas ini agar keluhan-keluhan yang di alami ibu dapat berkurang dan sebelum
ibu pulang senam nifas ini dilakukan
• Penyuluhan
Mengenai Perawatan Bayi
Di
RB ini kami menyediakan pendidikan tentang bagaimana ibu merawat bayi saat di
rumah nanti agar anak tersebut mendapatkan asupan dan kebutuhan yang cukup
• Pelayanan
KB
Kami
juga menyediakan pelayanan KB lengkap
• Mother
corner
Ruangan
ini bila ibu ingin melakukan persalinan tekniik di air
• Ruang
Perawatan Balita
• Perawatan
Ibu dan Bayi selama 5 hari 4 malam
Kami menyediakan perawatan ibu dan
Bayi selama 5 hari 4 malam dalam hal ini selama dalam perawatan di RB ibu dan
bayi di rawat, memberikan kebutuhan yang di butuhkan, pendidikan tentang bayi
dan sebagainya
4. Beberapa
Fasilitas Di RB Global
Terdapat
fasilitas di ruang masing-masing kami akan menyebutkan di antaranya saja yaitu:
1. Ruang
Pendaftaran
Perlengkapan Alat Tulis
• Komputer
• Loker
• Meja
• Kursi
• Kipas
Angin
• TV
2. Fasilitas
Ruang Persalinan
• 2
buah tempat tidur untuk bersalin
• Alat
vacuum ekstraktor sebagai alat bantu pertolongan persalinan dengan ekstrasi
vacum
• CTG
untuk mendeteksi detak jantung
• Tabung
Oksigen
• Air
Conditioner
• Toilet
3. Fasilitas
Ruang Balita
•
Tempat tidur Balita
•
Lemari Untuk Perlengkapan Balita
•
Karpet
•
AC
•
Mainan Anak-anak
•
Tempat Sampah medis Non medis
•
Sofa
•
Westafel
•
Toilet
•
Tabung Oksigen
•
Kamera CCTV
4. Fasilitas
Ruang Bayi
• Tempat
tidur Bayi
• 3
Lemari Untuk perlengkapan Bayi
• Kereta
bayi
• Karpet
• Inkubator
• Tabung
oksigen
• Mainan
Melaksanakan PDCA di Ruang Bayi Dan
Balita
a. PLAN
merencanakan
meningkatkan sarana dan prasarana serta fasilitas di ruang bayi dan balita yang
melibatkan seluruh anggota petugas yang bekerja di RB Global di laksanakan
Minggu depan Perencanaan tersebut yaitu menambah fasilitas – fasilitas yang
ingin tercakupi di ruang bayi dan balita agar nilai mutu pelayanan mengalami
peningkatan.
Pencakupan
fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya:
Fasilitas
di ruangan Bayi dan Balita:
•
Perawatan Bayi dan Balita Khusus
Kami disini ingin
perawatan bayi dan balita khusus terpisah dengan ruangannya agar kenyaman
masing-masing antara bayi dan balita memuaskan
•
Pemijatan Bayi
Di ruangan bayi kamu
juga akan melakukan pemijatan bayi agar bayi merasa relaks dan peredaran darah
bayi lancar.
•
Memandikan bayi
Agar bayi selalu segar
dan bersih dan juga untuk kesehatannya kebutuhan bayi pun terpenuhi.
•
Menyusui Bayi
Setiap 2 jam sekali
bayi di serahkan kepada ibunya untuk di susui atau ibunya bisa menghampiri
bayinya untuk menyusi bila sudah kuat karena tersedia sofa.
•
Keamanan CCTV
•
Penjemuran
•
Kenyamanan Bayi dan Balita
b. Do
Melaksanakan perubahan
– perubahan dilaksanakan oleh petugas yang bertugas di ruangan Bayi dan Balita.
Dalam hal ini kami mencoba pelaksanaan
yang akan kami terpkan di ruang bayi
Sarana Yang di butuhkan
diantaranya:
Ruangan Bayi
• 6
Tempat tidur bayi dan balita
• Mainan
• 3
Kereta Bayi
• Karpet
• Gambar
/ hiasan dinding
• Inkubator
• Tong
sampah
• Westafel
• 2
Bath tube
• 4
Kamera CCTV
• Penghangat
Ruangan
• 1
Kipas Angin
• Sofa
• Atap
Otomatis
Ruangan
Balita
•
6 Tempat tidur
Balita
•
1 Tabung
oksigen
•
1 AC
•
Mainan
•
Gambar/hiasan
dinding
•
2 Kamera CCTV
•
Toilet
•
Sofa
•
Lemari
•
Westafel
Mekanisme
pelaksanaan :
•
Setelah 6 jam
bayi lahir dan di susui bayi di mandikan
•
Di tidurkan di
tempat tidur
•
Setiap 2 jam
sekali bayi di serahkan kepada ibunya untuk di susui atau ibunya bisa
menghampiri bayinya untuk menyusi bila sudah kuat karena tersedia sofa
•
Bayi juga di
beri penerangan yang cukup
•
Suhu bayi
terjaga karena terdapat pengatur suhu
•
Bila bayi
masih di rawat di RB di pagi hari bayi di jemur selama 30 menit
•
Pemijatan bayi
di pagi hari
•
Bayi
dimandikan 2kali sehari
•
Mengadakan
terapi otak untuk melatih sistem kerja otak kiri dan kanan contoh nya
•
Bermain puzzle
dan mengadakan permainan lain nya
•
Memeberikan
pendididkan anak usia dini kepada masing masing ibu
•
Mengadakan
imunisasi
•
Bila bayi
masih di rawat di RB di pagi hari bayi di jemur selama 30 menit
•
Pemijatan bayi
di pagi hari
•
Bayi
dimandikan 2kali sehari
c.
Check
Pelaksanaan tersebut lumayan baik terlaksana
perubahan tersebut perlu ditinjau dari klien:
Faktor mendukung:
• Fasilitas meningkat
• Bayi dan balita terjaga dan ibu merasa puas
• Kebutuhan bay dan balita lebih terpenuhi
Faktor Penghambat:
•
Petugas
mungkin merasa kelelahan karna terus menjaga bayi dan balita
•
Biaya mahal
•
Keinginan
pasien yang selalu ingin di utamakan
d.
Action
Terlihat dari check bahwa faktor tersebut meningkatkan mutu pelayanan
sehingga klien merasa puas namun dalam hal ini juga terdapat penghambat yaitu
petugas merasa kelelahan karna terus mengawasi bayi dan juga biaya yang
dikeluarkan klien pun terbilang mahal karena fasilitas tersebut sehingga mutu pelayanan
tersebut hanya bisa di rasakan oleh kalangan menengah ke atas
Akan tetapi RB.GLOBAL ini memberikan kesempatan
untuk kalangan tidak mampu dan menengah dengan di adakan surat keterangan tidak
mampu .
Kami akan memberikan toleransi kepada keluarga tidak
mampu agar dapat pelayanan kesehatan yang baik .
Dan RB.GLOBAL ini mengadakan pendidikan kesehatan bagi remaja,bumil,bufas
dan balita
KHUSUS :
RB.GLOBAL ini menyediakan program “ aku dan ibu”.
Program ini memberikan pedidikan untuk balita dan ibu bagaimana cara
menangani balita yg aktif,pasif maupun yg kekurangan/cacat mental.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam hal ini
pembuatan penilaian mutu pelayanan kebidanan tidak luput dari sasaran penilaian
yaitu berupa observasi, wawancara serta dokumen.
Dan dalam penilaian melalui siklus PDCA harus
berkesinambungan antara satu dan lainnya aga pelayanan mutu berjalan dengan
baik.
Sekian tugas dari kami tentang perancanaan tugas
tersebut tetang pelayanan mutu, sekiranya kami menyadari kekurangan yang ada
pada tugas kami, tetang penilaian mutu pelayanan kebidanan berdasarkan siklus
PDCA di dalam RB Global di ruangan Bayi dan Balita.
Mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan
serta dalam teknik mohon saran dan kritik bagi pembaca.
contoh denah
contoh denah
sumbernya darimana ya?gambar denah tidak ada di tampilan..mkasi.
BalasHapusdenahnya lupa masukiin, nnti ditunggu masuk ya...
BalasHapussumber ini hanya contoh buatan mahasiswa,
^_^